#2. Wake up Jenarrrrr

(18th +)

Jam 12 malam tepat, dipesta sahabat Rino. Bak Cinderella yang kehabisan khasiat magis dari peri, Jenar berlari meninggalkan acara tersebut. Bayang bayang masa lalu masih membuatnya sesak nafas... Mantan kekasihnya datang bersama sang istri. Jenar shock... Gelas beer ditangannya hampir saja jatuh. Ia memilih duduk di salah satu sofa yang sudah disediakan. Ia terseret ke ingatan masa lalunya.

...................................

Jenar POV

"Halo... Saya Ragil.. "
"Jenar...."
Hari ini mas rino membawa teman kuliahnya kerumah. Seorang laki laki tampan yang ternyata adalah seorang bassist. Dia memamerkan permainan bass nya di studio kami. Waaaaa keren....
......................
"Jenar ..... Kamu mau jadi istri mas Ragil?"
"Apa masss?"
"Kamu mau nikah ama mas gakk?"

Ahhh sial.... Pacar ku ini memang gaaaakkk bisa romantis... 2 tahun pacaran,, melamar ku di jalan? Yang bener ajaa....? Hari ini ceritanya kita ada acara ngabuburit bareng teman teman. Sahabat dekat ku dan mas Rino. Kami menuju ke sebuah taman rekreasi dikaki gunung. Tempat ini menyediakan makanan dan tentu saja kopi klothok yang menjadi menu andalan.

Di jalan raya yang ramai seperti ini, bagi ku bukan saat yg tepat untuk melamar seorang gadis. Tapi, pacar ku ini terlalu to the point. Dan sialnya... Kenapa harus di tawarin siiiihhhhhhhhhh.... Sudah tau aku nya pasrah.....

Jawaban ku sore itu, hanya, iya. And yes.... I know... Im sure.... And i willl....
.....................

"Kamu semalem pulang jam berapa?"
"Jam 10 ..."
Sorot mata nya tajam. Ak tak pernah membayangkan dia akan semarah ini...
"Sms ku ga dibales... Hp ga aktif... Sebenernya kamu kemana sii? Rino bilang kamu pulang jam 11. "
"Eh jam 11 ya.... Ak lupa" jawab ku selengekan.
"Kamu yang bener dong dek... Kamu itu calon istri orang... Kalo kamu ketahuan ama sodara sodara ku yang di sini, trus dikira ak ga bisa bilangin kamu..."
"Loh... Emang salah ku apa? Anggapan apapun tentang aku dari siapapun termasuk kamu mas... Ga akan ak peduliin... Ak keluar malem ngapain....? Kan juga hal yg positif kan?"
"Ga mau tau.... Pokoknya kamu harus pulang sebelum jam 10. Kamu itu sendirian soalnya...."
"Loh... Kamu ngekang usaha dong.....dikawal kek biar kayak lady Diana..."
"Kamu pasti ngrokok lagi...? Nanti kalo diliat orang gimnaa? disangkanya kmu cewe apaan...."
" emang kenapa siii cewe perokok, tatoan... Identik dengan pandangan negativ? Mana datanya kalo semua cewe perokok dan tatoan adalah cewe nakal... Banyak kol pelacur yang punya hati, ngurus bayi yang sengaja dibuang, banyak kok yg cewe berjilbab, tapi hamil diluar nikah.. Atas tertutup bawah dagangan. Banyak. Don't judge a book from the cover.."
"Kamu itu calon istriku.... Knapa susah banget sih di bilangin.. Udah.... Kmu ujian dulu.. Hr ini aku terakir ujian... Kamu jangan pulang malem malem.. Ak ada urusan... Aku sayank kamu." Dan dia berlalu setelah sempat mencium keningku..
........................

" halo......"

"Halooo...." Suara berat itu.... Kenapa bernada sendu? Perasaan tak enak muncul dalam hati ku.

"Jenar... Mas ragil harus keluar kota. Nanti sebelom krs mas pulang. "

"Lohhh kok ga bilang sebelum nya...?gara gara jenar semalem kah? Jenar minta maaf mas... Bukan maksud jenar bikin mas marah. "

"Bukan masalah itu. Mas ragil harus gantiin bapak ngawasin proyek nya.... Mas ragil janji sebelom krs mas balik. Kamu baek baek. Jangan berantem mulu ama badak n mas arul. Ok?"

"Oke.....take care... Jagain bapak nya anak anak ku ya... Hehhehehehe"

"Yaa..."

Pembicaraan dibtutup. Hilang sudah harapan berduaan dengan nya. Mas rino jalan sama mbk rosella.. Trus mas arul ama mbk anggun.. Dan itu pasti. Babe ama nyai ke jakarta honnemoooooonnn. Siall.. Membabukan diri dirumah aja...
................................

Malassssnya hari ini.... Rasanya tak ada tempat paling nyaman di dunia ini kecuali di kamar ku. Full slow rock music, udara yang sejuk... Grafitasi tempat tidur yang 10x lebih besar dari pada gravitasi bumi, dan yang pasti game di hp ku. Keluar kamar adalah neraka buat ku. Melihat mas rino dan mbk rosella yang sedari pulang Gerja bermesraan. Mobil yang kami tunggangi tadi pun, seakan mobil pengantin. Dan tentu saja Jenar lah sopir nya.. Lumayan lah dapet traktiran sarapan dari calon kakak ipar yang cantik.... Emang mas ku pernah modal? Astagaaa dia laki laki yang tidak berguna..

Aku masih dengan mengutak atik handphone kesayangan ku. Masih dengan permainan ular ularan ga jelas. Tak ada pesan masuk selain dari operator. Tak ada telepon masuk selain dari nyai bawel yang menanyakan cucian ku. Astagaaaaaa ini pada kenama siii....? Punya pacar kayak ga punya pacar... Aku yakin kepergiannya kemaren akibat pertengkaran pertengkaran kita kemaren. Huftt Jenarrrr kenapa kamu ga bisa jadi anak manis siihhh? Percuma di sesali. Kalo jodoh juga balik. Walau rencana berduaan, bermesraan, jadi gagal.

"Dekkkk mau ikut makan gaaa? Udah sore kamu belom makan looo?"

Suara mbk cantik ku terdengar dari balik pintu kamar ku. Ohhhh udah sore to.. Aku pikir udah malem...

"Gampang mbak... Aku nanti aja ke angkringan om W. "

"Beneran ya... Mandi sana.... Mbak pergi dulu ama mas mu. Pintu depan mbak kunci ya. Kamu jangan ngelayap loo...."

Alangkah senangnya punya kakak ipar perhatian dan cantik... Kedua calon kakak ipar ku memang lebih protectif di banding 2 kakak sial ku.

Mereka pun pergi. Kepergian mereka membawa berkah... Ak jadi bebas mengencangkan lagu lagu slow rock ku. Dan aku pun mandi. Setelah mandi dan merasa bersih, ak kembali lagi ke singgasana ku. Entah kenapa setelah mandi mata menjadi berat. Di iringi melodi gitat paul gilbert, i can not tell a lie that im sleepy and lonely. Tak lama... Aku pun terlelap.

// dia memelukku dari belakang. Menutup mata ku dengan tangannya. Mencium tengkuk ku dan berkata "nice dream sweet"
\\

Tapi suara berat itu seakan nyata. Seakan benar benar ia ada di sini.. Di dalam kamar ku.. Tapi mana mungkin. Pintu masuk rumah dalam keadaan terkunci. Mana mungkin ia bisa masuk. Kesadaran ku pun mulai terbangun. Pelukan hangat dan kecupan di lembut dintengkuk ku mulai terasa. Lembut.... Ak pun terkejut. Nafas yang tadinya teratur, berhenti tiba tiba. Seakan tak lagi ada udara di dalam kamarku.

"Sorry bangunin kmu jadi nya. Ak ga tahan pengen cium tadi."

Is he there? Am i still dreaming? My God.. Pelukan ini makin terasa erat.

"It that you mas?"

"Apa ada yg laen yang sedang ditunggu?"

Perasaan bahagia muncul. Aku membalikkan posisi tidur ku. Berbalikke hadapannya. Dia terpejam. Wajah tampan nya masih sama.

"Dicium kek.. Kok cuman di liatin aja?"

He here... Tak sabar dan penuh rasa rindu, ku lumat bibirnya. Seakan sudah tau, dia membalas lumatan ku. Hemmm ciuman lembut ini. Aroma nafasnya, ak rindu......

Ciuman penuh dengan rasa rindu makin memanas. Seakan hanya ada aku dan dia. My room is my heaven. Yeah.. It's true. Ciumannya makin membara, dia ada di atas ku sekarang... Ciumannya pindah ke leherku. Geliiii..... Kumis dan jenggot tipisnya membuat ku bergeliat. Lama, ia menciumi bibir ku lagi. Jemarinya kini piknik ke payudara ku. Meremas dan memijat lembut. Ak yakin ia bisa merasakan puting ku, karena kini tangannya menyingkirkan tank top ku dan masuk kedalamnya. Seperti yang kami lakukan biasanya. Dan entah kenapa, yang ini makin berani. Makin panas. Dan aku terbuai.

Damn... Ak benar benar terbuai. Ia memilin putingku, dan kini mengulum puting ku lembut. Sial... Nafas ku sudah tidak beraturan. Damnnn.... Dan is this heaven? Dia menatap ku tajam. Memberi ruang untuk ku bernafas. Ia mengeras. "Ia" bukan mas ragil. Tapi mas ragil yang lain. Dia menatap ku... Mencium kening ku seakan meminta ijin. Will we? Do that? Should i say yes? But i think, i should kiss him more. Sebagai persetujuan. Hahahahahah

Ak menarik lehernya. Menciumi nya lagi.. Pindah ke lehernya. Entah mengapa hawa di kamar ku menjadi panas. Ia membuka baju nya. Tank top ku pun di lepasnya. It will happen. Dia mulai memciumi ku lagi... Tangannya mengusap perut ku membuat ku bergeliat. Semakin ke bawah hingga berada dikemaluan ku.. Ia mengusapnya. Celana pendek yang ku kenakan terasa sesak karena tangannya kini masuk ke dalam celana ku. Mengusap klitoris dan membuatnya basah. Mas ragil bergegas membukanya. Kini aku sudah tak mengenakan apapun. Diikuti dengan gerakan cepatnya membuka celana yang ia pakai.

Aku pikir kamar ku bukan lagi surga. Its damn hell and i will enjoy it. Dia menciumi perut ku... Turun kebawah sampai ia kini menjilati kemaluan ku.. Ouhhhhh ingin rasanya ku cegah, tapi aku tak kuasa melakukan sesuatu. Siall... Lidahnya bermain di sana, menggigit lembut dan geliii yang dasyat seakan ingin pipissss... Tp ini sesuatu yg lain. Bukan pipis. Dan sesuatu ingin keluar... Tp sebelum itu.. Seakan tau akan hal yang ak rasakan, ia menghentikan permainannya.

"I will always love you."

Bisiknya di telinga ku. Dan sesuatu yang keras mencoba masuk ke vagina ku. Ohh.. Sial. Ini sakit... Pelan ia mencoba masuk.. Tp susah karena ak mencoba menghindar. Sakit... Tp mas ragil mencoba menenangkan ku. Mencoba melakukannya lagi dan.. Ah... Ini tetap saja sakit. Dia diam di sana. Mencoba mengeluarkan, laluemasukkan lagi. Sakit...tp lama lama nyaman. Ia membawa ku ke rasa itu lagi. Sesuatu yang akan keluar dari dalam tubuh ku. Dia mempercepat gerakannya. Berdrnyut. Aroma coklat parfurmnya, kini bercampur dengan krringat.

Sesuatu itu.. Perasaan itu... Ingin pipis atau sejenisnya. Tak kuasa ku tahan. Dia memelukku erat, seakan mengtahui semua. Nafas kami semakin menderu. Cengkraman ku ke punggungnya makin kencang. Desahan kini jadi pekikan pelan.

...................…………………………………………

"Jenar. ".

Jenar yang sedari tadi melamun sambil melihat gelas berisi beerr yang sedari tadi tak diminumnya. Lamunannya tersadar oleh panggilan seseorang. Seseorang yang ia kenal. Seseorang yang pernah masuk lalu keluar lagi. Seseorang yang memgajarkan tentang cinta, sex, dan keikhlasan. Mantan terindah. Ragil.

(oll's18)

Comments

Popular Posts