"#1. Simple present"
" Masss.. Jenar udah cantik
belom?"
"Beloommm cewe cantik itu, kalo
udah bisa, ambil hati suami orang. "
"Siallll...."
Jawaban Rino membuat Jenar memancungkan
bibirnya. Memasang muka masam dan bukannya membuat Rino menjadi merasa
bersalah, tapi malah membuatnya tertawa. Adik manisnya ini tampak lucu. Masih
sebal dengan perlakuan kakaknya, Jenar mencubit perut kakaknya sampai
kesakitan. Jawaban kakak nya memang benar benar membuat jenar sakit hati.
Padahal kenyataannya, hari ini Jenar sungguh cantik. Dia mengenakan kebaya
modern berwarna putih, pas sekali menbentuk lekuk tubuhnya yang indah. Kebaya
modern hasil desainnya, dipadupadankan dengan lilitan kain batik tulis juga
hasil karyanya. Rambutnya di sanggul sederhana, terakir, riasan wajah yang
natural, membuat Jenar makin mempesona. Untuk dandanan, tak perlu neko neko,
yang penting pembawaan Jenar yang harus dirapihkan. Bagaimana dia bisa berjalan
dengan anggun dalam balutan kain batik dan dilengkapi dengan sepatu ber-hak
tinggi.
Hari ini, adalah hari yang sangat
istimewa bagi keluarga Harjosucipto. Pasalnya, salah satu cucu dari Binuka
Harjosucipto yang adalah seorang pengrajin batik ini, sedang menikahkan salah
seorang cucu nya. Adi Parutra. Hari ini juga bertepatan dengan ulangtahun
Jenar. Dan sebagai kado ulang tahun, Jenar ingin sekali mengurus segala
persiapan sampai acara pernikahan kakak sepupunya itu. Dan dengan bantuan Rino,
kakak kandungnya, Jenar merangkai sekian banyak kejutan untuk keluarga besar
dan pengantin baru ini.
Hari ini, pukul 6 sore, di Gereja yang
terletak di pingir kota budaya ini, pernikahan Adi Parutra dan Maria Goretty
dilaksanakan. Para penyambut pengantin sudah berbaris. Pastor dan petugas
liturgi, para saksi, keluarga besar kedua mempelai, dan beberapa tamu undangan
sudah menunggu di depan gedung gereja. Sebuah gereja yang didesain seperti
Piramida ini, sudah didekor apik oleh Jenar dan Rino. Letak komplek Gereja ini
jauh dari Jalan raya, sehingga lebih khitmad dalam menjalankan Ibadat, atau
perayaan Ekaristi. Pintu gerbang masuk komplek gereja, di tambahkan dengan
adanya gapura berbentuk Gunungan versi besar, yang sering di pakai dalam
pewayangan. Dan jalanan menuju ke gedung Gereja, dihiasi dengan art instalasi
yang indah.
Bak di pedesaan sebelum adanya lampu, penerangan jalan hanya
menggunakan lentera. Dalan bahasa Jawa, disebut oncor. Lentera lentera ini
membimbing orang untuk menuju ke satu tujuan. Dan bagi pengantin, lentera
lentera ini membimbing mereka ke kehidupan yang baru. Bau khas aroma wewangian
pun, juga sudah merebak dari pertama kali , memasuki komplek Gereja. Dan mereka
sudah bersiap menyambut kedatangan pengantin. Yang rencananya akan datang
dengan kereta kuda. Semua orang menunggu.
"Mas... aku lupa ki tumpengnya...
Masih di budhe Min. "
" stupid... Kamu bawa hp gak
nem?.. Sms pak sukir suruh cek. Apa nanti aja kalo udah di dalem?'
"Di dalem yo malah ga bisa yo
paijooooooooo"
"Yowes cepet sms!!"
Jenar mengeluarkan telepon genggam
versi jadulnya. Dengan kekuatan seribu jari, Jenar mengirimkan pesan singkat
pada pak Sukir, sopir pribadi kakeknya.
"Pak kirrrrrrrrrrrrr...... Nyuwun
tulung pendetke tumpeng teng gene budhe Min..... Kulo kesupen jeee... Wau budhe
sanjang mboten saget mbeto mriki... Nyuwun tulung nggih pak. Okrekkk...
Siiiipppp ...( pak Kirrrrrrr.... Minta
tolong, ambilkan tumpeng di tempatnya budhe Min.... Saya kelupaan. Tadi kata
budhe, tidak bisa mengantarkan ke sini. Minta tolong ya pak... Okrekkkkk ...
siipppp)"
Seusai mengirimkan pesan singkatnya,
Jenar senyam senyum ke arah Rino, tanda semuanya beres. Tak terasa tingkah
mereka berdua diperhatikan oleh ibu mereka. Ningsih, wanita cantik nan anggun
ini menajamkan matanya ke arah mereka tanda tak suka. Tanpa suara, Jenar
membalas tatapan ibunya dengan berkata , "penting." Lalu senyam
senyum sendiri.
Kring kring....
Dari kejauhan terdengar suara bel
sebuah sepeda onthel klasik. Dan dari kejauhan pula tampak sebuah sepeda onthel
dengan sorotan lampu yang remang remang mendekat, memasuki komplek gereja.
Alangkah terkejutnya semua orang. Harapan akan datangnya sepasang pengantin
dengan dandanan bak raja dan ratu yang mengendarai kereta kuda, sirna lah
sudah. Semua mata terbelalak kaget. Hanya ayah Jenar, Kakeknya lah yang
menyambut positif kejuatan ini, dan yang lainnya terpaku. Ningsih hanya bisa
menepuk jidatnya. Kelakuan dua anaknya pasti membuat kakak iparnya malu pada
besan. Pasalnya, Titik,ibu dari Adi parutra, sudah banyak berkoar koar tentang
pakaian indah dan kereta kuda, tapi ternyata nihil, Jenar mengubah segalanya
jadi lebih dramatis. Pakaian rakyat jelata jaman dulu, dan sepeda onthel milik
kakeknya, adalah pilihan terbaik menurut jenar. Berawal dari cinta yang
sederhana, berawal dari perkenalan yang sederhana adalah maksud dari kostume
dan atribut sepasang pengantin ini.
Pasangan yang bahagia. Aura kebahagian
mereka tersirat dari canda tawa mereka sebelum sampai di depan gedung gereja..
Tidak begitu jauh memang dari pagar masuk komplek, hanya sekitar 50m saja.
1...
2....
3.....
Jenar menghitung dalam hati. Dan,
alangkah lebih kaget lagi para tamu undangan dan keluarga besar kedua mempelai,
karena ternyata pasangan ini tak sendiri, di belakang mereka muncul para calon
pastur, beberapa biarawan dan pastur senior yang ikut ikutan mengendarai sepeda
onthel untuk bisa mengikuti acara pernikahan adhi parutra dan maria goretty.
Tak heran, keluarga mereka Harjosucipto memang cukup dekat dengan biarawan para
pastor dan calon pastor di beberapa ordo. Semua orang terkejut, sekaligus
bahagia... Rino merangkul Jenar dan berkata, "Adeknya mas Rino lok bikin
kejutan nyengsarain orang...but, its damn cool babe...."
Hanya senyun manja dan juluran lidah,
balasan Jenar.
Pengantin itu disambut oleh Binuka,
kakek mereka.
"Di plekotho wong edan le? (Di
peralat orang gila nak?)" Kata Pak Binuka sambil memeluk Adhi.
"Mboten nopo nopo mbah... Jenar
niku nopo....pun kersane. (Tidak apa apa kek, jenar itu.... Biarlah
sudah.)" Jawab Adhi.
Kekasih Rino yang sedari kuliah sudah
menjadi pacar nya itu, adalah mahasiswa seni tari di salah satu perguruan negri
di kota ini. Ketika pintu di buka, dua
Orang penari menyambut mereka, dialah Rosella dan Anggun. Pacar rino dan arul kakak sepupu mereka. Gemulai gerakan demi gerakan mengiringi mereka menuju ke depan altar. Gamelan jawa yang di mainkan menambah keistimewaan acara ini. Dekorasi indah, dengan tebaran bunga bunga indah, dan wewangian mengiringi masuknya seruh hadirin. Wewangian yang masih tercium, membuat mereka nyaman.
Orang penari menyambut mereka, dialah Rosella dan Anggun. Pacar rino dan arul kakak sepupu mereka. Gemulai gerakan demi gerakan mengiringi mereka menuju ke depan altar. Gamelan jawa yang di mainkan menambah keistimewaan acara ini. Dekorasi indah, dengan tebaran bunga bunga indah, dan wewangian mengiringi masuknya seruh hadirin. Wewangian yang masih tercium, membuat mereka nyaman.
2 jam jalan nya perayaan ekaristi ini,
dengan haru, khidmat dan dengan indah.
"Yah... Beginilah cinta adhi dan
maria. Berawal dari cinta yang sederhana, saling menjaga, saling melayani,
saling memberi, membawakan kebahagiaan bagi semua orang, dan kini, mereka akan
menjadi utusan untuk bisa menjaga cinta dan janji setia pada Tuhan.
Aminnn?"
"Aminnnnn....."
Semua orang mengamini. Dan berakirlah
Ijab mereka. Banyak sanjungan dan pujian yang datang. Pesta yang sederhana tapi
hangat yang di iringi musik keroncong jazz dari band kakak sepupu jenar yang
lain, menambah romantis acara pesta pernikahan adhi dan maria malam hari ini.
Banyak orang yang berdecak kagum pada pasangan pengantin, yang walau hanya
mengenakan pakaian yg sederhana, namun memancarkan aura anggun dan gagah pada
mereka. Tak ada pelaminan. Pasangan pengantin ini berbaur dengan para tamu.
"Mas.... Tadi mosok pakdhe
hendar, pakdhe haryadi, pak imam, Romo Kris.... Budhe seto, bu imam, gitu gitu
pada pangling ma Jenar.... Berarti jenar cantik to... Wong manglingi.....
"
"Jenarrrr..painemmmm...dibilangin
ceewe cantik itu.... Kalo udah bisa ambil hati suami orang..."
"Jadi.. Jenar harus jadi
selingkuhan dulu gitu? Istri muda? Wakkkkk gundul mu!!!! Dasar paijoooo
assssssssssuuuuuurinoooooooo.... Dari tadi ditanyain malah lambeneee..."
"Kaburrrrrrrrrrrr.....ampun
nemmmm...."
(oll's18)
Comments