Mau Diapakan mereka?

banjir akibat lahar dingin gunung Merapi di pemukiman code Jogjakarta, agaknya memang meresahkan. sebagai seorang  yang hidup juga di bantaran sungai hulu code, saya merasakan betul ke was wasan warga pemukiman sungai code di tengah kota Jogjakarta. setiap hujan turun, mereka yang memantau daerah ini, sudah siap sedia sesegea mungkin mengevakuasi warga agar tidak hanyut di bawa arus sungai yang deras.


lalu bagaimana seharusnya warga bantaran sungai code yang memangs udah terlanjur tinggal di bantaran sungai? sebagian orang berkata memang mereka harus keluar dari zona ini. mereka harus mengosongkan bantaran. lalu mau di bawa kemana mereka?


kebanyakan dari mereka sudah hidub di bantaran sungai code sejak bertahun tahun lamanya. salah seorang tokoh yang bergerak dan peduli pada pemukiman bantaran sungai code ini adalah alm. Romo Mangun. beliau meredesain perkampungan sungai code sehingga lebih tertata dengan apik.
Keputusan Romo Mangun dan teamnya yang mengusahakan ruang publik vertikal, adalah inovasi menarik bagi wagra bantaran sungai Code.


lalu bagaimana dengan bencana yang sekarang terjadi?


mereka memiliki masalah masalah utama yang harus kita ketahui.
ada beberapa point masalah yang mereka punyai:

  •  masalah sosial ekonomi: mereka kebanyakan adalah warga miskin dan mereka memiliki tingkat kesadaran dan pengetahuan yang rendah.
  • masalah kependudukan : karena dekat dengan pusat kota, sehingga menarik minat transmigran dari beberapa daerah terpencil. mereka memiliki tingkat migrasi yang tinggi. hal ini mengakibatkan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.
  • masalah lingkungan.karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, maka senderung menggunakan fuingsi sungai menjadi bermacam2. sungi menjadi tempat sampah raksasa dan akhirnya sungai menjadi multi fungsi. ada masalah lain yaitu pencemaran air tanah, dan pencemaran air sungai.
  • dari fisik sungai sendiri, sungi mengalami pendangkalan. ancaman lahar dingin merapi yang menyebabkan sungi meluap akibat tampungan sungi tidak memadahi. dan masalah tebing sungai yang sewaktu waktu bisa saja longsor.
  • masalah tata ruang yang tidak beraturan dan kurangnya ruang terbuka hijau dan ruang publik.
  • masalah infra struktur seperti terbatasnya areal untuk pipa air minum, fasilitas sanitasi persampahan. pemukiman yang kumuh dan tidak layak huni.
beberapa masalah ini sangat berpengauruh pada keberlangsungan perkampungan sungai code. 

kalau kita mengamati diagram di atas, kebanyakan dari lahan yang terdapat di bantaran sungai code adalah Pemukiman. hal ini perlu sekali kita perhatikan. mengingat adanya banjir dan permasalahan permasalahan yang terjadi. kembali lagi, pertanyaannya adalah. kalaupun mereka musti dipindahkan, akan di relokasi kemana mereka ini? namun permasalahan yang terjadi sekarang. mereka tidak mau di relokasi. lalu mau di apakan mereka ini?

"Kalau relokasi itu akan sulit dilakukan. Solusinya yameninggikan pemukiman di bantaran Code," ujar Sekretaris Komisi C DPRD Yogyakarta, Suwarto, Kamis (10/11). (seperti yang di tulis dalam http://jogja.tribunnews.com/2011/11/10/pemukiman-code-akan-ditinggikan)

mungkin saya termasuk orang yang belum benar2 menyutujui pendapat diatas. apakah hal ini dapat menanggulangi bahaya yang ada? mengingat akan issue tentang banjir lahar dingin Merapi yang katanya, akan lebih parah. 
menurut beberapa pemantau pemukiman sungai code. air yang masuk ke dalah pemukiman, akibat masuknya air kedalah gorong gorong sehingga meluap ke pemukiman. mumngkin ini juga bisa menjadi landasan berfikir untuk membenahi kampung bantaran sungai code. 

lalu tentang penataan kawasan sungi code yang memang harus di tata kembali sehingga menjadi tidak kumuh dan memungkinkan ruang terbuka hijau dan aksesbilitas pipa air minum dapat masuk ke pemukiman ini. Ruang terbuka hijau dapat membantu menjaga kestabilan air tanah. Eksisting sekarang kampung bantaran sungai code, memang penuh dengan kon blok dan tidak ada resapan air hujan. jadi semua mengalis langsung ke sungai. sedangkan sungai sendiri mengalami pendangkalan. mau tidak mau sungai mengalami penambahan debit air yang siknifikan. lalu mengakibatkan banjir dan lain sebagainya. 

mungkin untuk menjaga kestabilan air tanah, kita juga dapat mengubah gaya hidup mereka, dengan mengubah bentuk rumah tinggal mereka menjadi rumah panggung.

ini memang masih gambaran dan angan angan saja. yang penting di sini adalah kerjasama dari warga bantaran sungi Code untuk meu menjaga lingkungannya. kalau ga mau di gusur, ya mari kita sama sama menjaga rumah kita , agar sehat dan dapat menjaga kestabilan sungai. mungkin sekarang memang kita harus sedikit bersabar karena adanya bencana banjir yang terjadi, maka memang kita harus selalu waspada. caranya, dengan pemantauan teratur dari kita semua dan yang paling penting adalah, bagaimana kita mengusahakan bersama tempat tinggal yang layak untuk hidup. 

seperti kta romo Mangun



‘…… Yang sangat dicintai oleh para wisatawan dan para cendekiawan luar negeri serta turis-turis domistik justru adalah kehidupan rakyat. Alternatip yang penuh makna, murah, mudah dan realistik ialah Bukan jalur hijau bebas rakyat, tetapi KAMPUNG HIJAU dengan rakyat yang damai dan bahagia, yang berjiwa handarbeni sungai Code….’
(oll's 18)


Comments

Popular Posts