Galau dan Bagaimana Menyikapinya? #1
Arti kata Galau dan sinonimnya.
Apa itu galau? Kadang banyak anak muda sekarang banyak yang sering mengucapkan kata kata galau. Kata ini sering terucap bilamana teman dan orang sekeliling kita sedang mengalami permasalahan tentang hati. Bisa putus cinta, bisa juga kalau hubungan mereka di gantungkan. Tapi, apa sebenarnya definisi kata galau itu sendiri? Menurut kamus besar bahasa Indonesia, galau adalah salah satu kata adjektive atau kata kerja yang memiliki arti bergalau (ber.ga.lau), sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran). Jadi kalau kita tarik satu kesimpulan, galau adalah keadaan yang membuat pikiran kita jadi tidak karuan. Suatu keadaan yang membuat kita bingung, apa dan bagaimana harusnya kita bersikap.
Gambar 1.1 visualisasi galau . sumber : http://www.artikata.com/arti-327620-galau.html
Galau memiliki sinonim, yaitu berat otak, bimbang, bingung, cemas, gelisah, hilang akal, kacau, karut, keruh, khawatir, kusut,nanar, pakau, resah, ribut, risau, semak hati, senewen, sesat pusat, terombang-ambing, was-was.
Gambar 1.2 sinonim kata galau . sumber : http://www.artikata.com/arti-327620-galau.html
Dari sinonim atau padan kata yang bisa kita lihat di gambar, galau memiliki banyak cabang. Kita bisa saja terombang-ambing, jadi senewen, hilang akal dan risau. Sedangkan kegalauan sendiri, dapat menyebabkan kita kebingungan dan bahkan kita panik. Dan kini memang kata galau, nampaknya sedang booming di kancah orang muda kita.
Yang Muda yang Bergalau Ria
Seperti yang sudah saya utarakan di atas bahwa galau, menjadi kata atau bahkan jargon, bagi mereka yang memiliki masalah. Baik masalah hati maupun masalah pendidikan atau studi mereka. Namun dalam pergaulan sehari-hari di dalam masa remaja ini, banyak yang menempatkan kata galau dalam masalah percintaan mereka. Mereka yang galau, cenderung nglokro dan menjadikan kegalauan sebagai penutup semangat mereka untuk berproduktivitas. Dan apakah banyak orang muda sekarang banyak yang terinfeksi penyakit kegalauan?
Mario Teguh pernah berbicara dalam talk shownya, “galau itu wilayah orang muda, dan sangat mengheran kan kalau ada orang muda yang tidak galau. Yang tidak boleh dalam kegalauan itu adalah kegalauan yang berkelanjutan, karena itu bukan sifat asli hati. Hati itu sifat aslinya adalah meyakin, meragu, menjelas, menghilang dari kejelesan.” Kalau kita mencoba untuk mencerna, sebenarnya memang kegalauan yang berkelanjutan bukanlah jiwa kita. Bukanlah sifat asli yang kita punya. Karena suatu saat kegalauan itu ada kejelasannya. Tergantung bagaimana kita menyikapi rasa galau tersebut. “Sehingga, dari kegalauan itu, kita bisa menjadi pribadi yang berhasil semudah mungkin.” (Mario Teguh , 2011)
Dilihat dari usia pengidapnya, kegalauan bagi anak muda adalah tanda pertumbuhan. Namun tanda kemandekan bagi mereka yang sudah tua. Mengapa? Karena anak muda problemnya adalah ketidak jelasan, ketidak pastian, belum damainya dengan kesalahan masa lalu, dan menggunakan kesalahan masa lalu sebagai penduga kebaikan masa depan. Namun bagi kita orang muda, kegalauan adalah hal yang wajar dan tidak akan menghambat kita untuk mencapai kehidupan yang mapan. Galau bagi kita adalah perintah atau tanda untuk mencapai kejelasan. Kalau kita sudah galau, berarti kita sudah berada di titik atau di puncak kemampuan kita. Dan itulah saatnya kita menghadap pada Tuhan untuk menaikkan kemampuan kita di level berikutnya. Intinya adalah, galau bagi kita orang muda, adalah perintah untuk meminta dan mencari kejelasan atas permasalahan kita. Sehingga kita dapat mencapai kehidupan yang mapan.
Sebab dari kegalauan sendiri adalah salah berharap, bukan berharap pada Tuhan, tapi berharap pada yang lain. Misalanya kalau di terapkan pada hubungan percintaan anak muda, mereka sering berharap pada orang yang mereka cintai. Atau contoh lain ketika kita tidak lagi berharap pada Tuhan, tapi berharap pada pekerjaan kita. kita sering berharap di satu tempat, walau kita sudah di siksa dalam kerendahan, dan malah tidak mengeluarkan dirinya ketempat-tempat yang menghormatinya. Karir dan cinta, bukan ada di tempat tempat lain. Karir atau semua harapan kita ada di dlam diri kita. kalau memang kita pantas di bayar mahal, kita akan di bayar mahal, di mana pun oleh siapapun, the best for the best. Maka jangan pernah menganggap kecil diri kita. maka orang yang mau sembuh dari penyakit galau adalah orang yang mau menghargai dirinya. Dan berharap pada Tuhan.
Apa itu galau? Kadang banyak anak muda sekarang banyak yang sering mengucapkan kata kata galau. Kata ini sering terucap bilamana teman dan orang sekeliling kita sedang mengalami permasalahan tentang hati. Bisa putus cinta, bisa juga kalau hubungan mereka di gantungkan. Tapi, apa sebenarnya definisi kata galau itu sendiri? Menurut kamus besar bahasa Indonesia, galau adalah salah satu kata adjektive atau kata kerja yang memiliki arti bergalau (ber.ga.lau), sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran). Jadi kalau kita tarik satu kesimpulan, galau adalah keadaan yang membuat pikiran kita jadi tidak karuan. Suatu keadaan yang membuat kita bingung, apa dan bagaimana harusnya kita bersikap.
Gambar 1.1 visualisasi galau . sumber : http://www.artikata.com/arti-327620-galau.html
Galau memiliki sinonim, yaitu berat otak, bimbang, bingung, cemas, gelisah, hilang akal, kacau, karut, keruh, khawatir, kusut,nanar, pakau, resah, ribut, risau, semak hati, senewen, sesat pusat, terombang-ambing, was-was.
Gambar 1.2 sinonim kata galau . sumber : http://www.artikata.com/arti-327620-galau.html
Dari sinonim atau padan kata yang bisa kita lihat di gambar, galau memiliki banyak cabang. Kita bisa saja terombang-ambing, jadi senewen, hilang akal dan risau. Sedangkan kegalauan sendiri, dapat menyebabkan kita kebingungan dan bahkan kita panik. Dan kini memang kata galau, nampaknya sedang booming di kancah orang muda kita.
Yang Muda yang Bergalau Ria
Seperti yang sudah saya utarakan di atas bahwa galau, menjadi kata atau bahkan jargon, bagi mereka yang memiliki masalah. Baik masalah hati maupun masalah pendidikan atau studi mereka. Namun dalam pergaulan sehari-hari di dalam masa remaja ini, banyak yang menempatkan kata galau dalam masalah percintaan mereka. Mereka yang galau, cenderung nglokro dan menjadikan kegalauan sebagai penutup semangat mereka untuk berproduktivitas. Dan apakah banyak orang muda sekarang banyak yang terinfeksi penyakit kegalauan?
Mario Teguh pernah berbicara dalam talk shownya, “galau itu wilayah orang muda, dan sangat mengheran kan kalau ada orang muda yang tidak galau. Yang tidak boleh dalam kegalauan itu adalah kegalauan yang berkelanjutan, karena itu bukan sifat asli hati. Hati itu sifat aslinya adalah meyakin, meragu, menjelas, menghilang dari kejelesan.” Kalau kita mencoba untuk mencerna, sebenarnya memang kegalauan yang berkelanjutan bukanlah jiwa kita. Bukanlah sifat asli yang kita punya. Karena suatu saat kegalauan itu ada kejelasannya. Tergantung bagaimana kita menyikapi rasa galau tersebut. “Sehingga, dari kegalauan itu, kita bisa menjadi pribadi yang berhasil semudah mungkin.” (Mario Teguh , 2011)
Dilihat dari usia pengidapnya, kegalauan bagi anak muda adalah tanda pertumbuhan. Namun tanda kemandekan bagi mereka yang sudah tua. Mengapa? Karena anak muda problemnya adalah ketidak jelasan, ketidak pastian, belum damainya dengan kesalahan masa lalu, dan menggunakan kesalahan masa lalu sebagai penduga kebaikan masa depan. Namun bagi kita orang muda, kegalauan adalah hal yang wajar dan tidak akan menghambat kita untuk mencapai kehidupan yang mapan. Galau bagi kita adalah perintah atau tanda untuk mencapai kejelasan. Kalau kita sudah galau, berarti kita sudah berada di titik atau di puncak kemampuan kita. Dan itulah saatnya kita menghadap pada Tuhan untuk menaikkan kemampuan kita di level berikutnya. Intinya adalah, galau bagi kita orang muda, adalah perintah untuk meminta dan mencari kejelasan atas permasalahan kita. Sehingga kita dapat mencapai kehidupan yang mapan.
Sebab dari kegalauan sendiri adalah salah berharap, bukan berharap pada Tuhan, tapi berharap pada yang lain. Misalanya kalau di terapkan pada hubungan percintaan anak muda, mereka sering berharap pada orang yang mereka cintai. Atau contoh lain ketika kita tidak lagi berharap pada Tuhan, tapi berharap pada pekerjaan kita. kita sering berharap di satu tempat, walau kita sudah di siksa dalam kerendahan, dan malah tidak mengeluarkan dirinya ketempat-tempat yang menghormatinya. Karir dan cinta, bukan ada di tempat tempat lain. Karir atau semua harapan kita ada di dlam diri kita. kalau memang kita pantas di bayar mahal, kita akan di bayar mahal, di mana pun oleh siapapun, the best for the best. Maka jangan pernah menganggap kecil diri kita. maka orang yang mau sembuh dari penyakit galau adalah orang yang mau menghargai dirinya. Dan berharap pada Tuhan.
Comments